Kalau Ngeblog Hanya Demi Uang, Lebih Baik Pikir Ulang

Kalau Ngeblog Hanya Demi Uang, Lebih Baik Pikir Ulang
pixabay.com


Ini pengalaman aku sendiri. Aku suka browsing internet sehingga aku tahu blogging bisa menghasilkan uang. Itu motivasi utama dan pertama aku memulai blogging. Aku pikir aku merupakan penulis yang lumayan, setidaknya tidak jelek-jeleklah keterampilan menulisku, jadi aku percaya kalau aku bisa menjadi blogger yang baik. Selain itu, saking percaya dirinya aku, aku menduga dalam waktu 6 bulan aku sudah bisa menghasilkan uang kalau aku nge-post setiap waktu. (dan tentunya tidak, sekarang udah 2 tahun dan aku masih tidak dapat UANG!)
Lalu, aku berusaha cari tema yang menarik untuk pembaca dan menfokuskan diri pada tema tersebut. Itu salah satu tips untuk sukses blogging sih, karena pembaca akan lebih setia terhadap blog yang fokusnya pada tema tertentu daripada blog yang selalu post konten dengan tema asal-asalan (maksudnya bervariasi dari teknologi hingga pendidikan, semua ada). Jadi begitulah, aku memilih tema tertentu. Jujurnya itu bukan bidang yang sangat aku kuasai. Demi mempublikasikan satu konten, aku perlu me-research berjam-jam hingga punggungku terasa nyeri. Demi membuat konten yang berkualitas, aku rasa itu worth it. Dan aku mendapatkan imbalan yang aku mau! Beberapa konten aku masuk ke Google halaman pertama dan urutan paling pertama. Itu pasti membuat para blogger senang sekali, melihat konten yang dibuatnya mendapatkan apresiasi yang baik. Aku sangat senang waktu itu. Meski pembacaku pada awal hanya beberapa belasan orang, tapi aku berusaha untuk bertahan.
Aku bahkan sudah hapus dan membuat beberapa blog baru karena merasa tidak cocok dengan tema, dan itu sangat capek. Ada saatnya dimana aku sangat depresi dan tidak mau nge-blogging lagi. Sampai aku bertekad untuk membuat blog baru yang temanya lumayan aku tertarik. Temanya itu berhubungan dengan YouTube. Itu merupakan satu-satunya blog aku yang bertahan paling lama, kira-kira satu tahun…(terasa singkat? Ada alasannya).
Tapi aku bukan orang yang mengetahui semua tentang YouTube dan jujurnya lingkupnya sangat luas. Jadi aku perlu research terlebih dahulu sebelum mempublikasikan sebuah konten. Awalnya pembacanya Cuma hitungan 1-10 perhari. Lalu tadi aku pergi cek ulang statistiknya, dan BOOM!
blogging

Wow! Gila! Ini banyak sekali. Aku sungguh tidak bisa percaya. Mendapatkan uang bukan lagi sebuah kemustahilan. Aku sangat senang mendapatkan begitu banyak pembaca, tetapi niatku untuk menulis sudah hilang. (pada waktu itu, uang masih merupakan alasan aku blogging)
Jadi, langkah selanjutnya, aku bukan terus melanjutkan blog tersebut. Aku menghapusnya! Blog itu sudah tidak ada lagi! Segala kerja kerasku hilang dalam hitungan detik. Ada rasa sedih dihatiku, tetapi ada rasa lega juga. Aku tidak lagi perlu memaksakan diri membuat konten yang aku tidak suka. Aku merasa bersalah dan tidak enak dengan ketidaktanggungjawabku terhadap pembacaku, yang sudah mau melihat karyaku. Tetapi, aku akan merasa lebih tidak enak bila aku berkarya dengan tidak ikhlas, yaitu hanya demi mendapatkan trafik dan uang. Jadi aku menutup blog itu.
Itulah kenapa jangan jadikan uang sebagai motivasi untuk blogging. Aku menyesal karena itu, selain mengecewakan pembacaku, tekadku untuk menulis juga mudah hilang.
Blog aku yang ini, yang sekarang kamu lagi baca, adalah blog yang baru dan blog yang bukan aku buat karena ingin mendapatkan uang. Aku membuat blog ini karena ingin berbagi pengalamanku, berbagi isi pikiranku. Bahasa yang aku gunakan pun tidak lagi baku seperti yang aku gunakan saat menulis untuk blog lama dan aku merasa nyaman dan senang. Untuk pertama kalinya aku merasa bisa berkarya tanpa ada rasa beban dan ini sangat menyenangkan. Blogging tiba-tiba menjadi hal yang menyenangkan.
Jadi, kalau kamu mau nge-blogging hanya untuk mendapatkan uang, cobalah pikir baik-baik. Karena itu tidaklah semudah yang kamu bayangkan. Aku rasa kamu juga tidak ingin menghabiskan waktumu di sesuatu yang tidak kamu benar-benar nikmati. Tapi kalau kamu tiba-tiba tertarik dengan blogging dan merasa itu menyenangkan, seperti aku, itu berita baik untukmu.
Previous
Next Post »